Virtual Verbal
  • GAMES
  • VERBALISM
  • VERBALISTIC
  • SPECIAL
    • VIRTUALISM
    • VRIENDS
    • Hommy Trip
  • TENTANG KAMI
    • About
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Privacy Policy
    • Contact
No Result
View All Result
Virtual Verbal
No Result
View All Result

[Review] Hadashi no Gen: Berjuang dengan Kaki Telanjang

Anime yang mempertontonkan dampak masif dari bom atom yang menimpa kota Hiroshima

Ginanjar R. Jatnika oleh Ginanjar R. Jatnika
30 August 2018
di VERBALISTIC
Bagikan ke FacebookBagikan ke Twitter

Hadashi no Gen bisa dikatakan anime yang pastinya akan mengingatkan masyarakat Jepang tentang kekelaman dari akhir Perang Dunia II: bom atom. Peristiwa bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki memaksa Jepang menyerah tanpa syarat di tangan para anggota sekutu.

Di penghujung Agustus, Virtual Verbal akan mengajak Anda sedikit bernostalgia tentang peristiwa yang menimpa Jepang–73 tahun silam melalui ulasan singkat tentang Hadashi no Gen.

Perlu dicatat, penulis tidak akan mengulas anime ini dari perspektif kualitas gambar atau suara. Anime ini terbilang cukup tua karena dirilis pada 21 Juli 1983, oleh karena itu–tidak relevan jika mengomentari dan memperbandingkan anime ini dengan anime-anime kontemporer.

Langsung saja kita mulai!

Sinopsis

Gen merupakan anak dari seorang perajin sendal yang hidup sederhana bersama keluarganya. Gen dan keluarganya harus bertahan dari kondisi Jepang yang telah beberapa tahun mengikuti Perang Dunia II. Dampak terburuk yang terlukis adalah menipisnya suplai kebutuhan pokok yang lebih diutamakan untuk orang-orang yang berperang.

Hal itu tambah dipersulit dengan kondisi Ibu Gen yang tengah hamil tua. Menipisnya suplai makanan membuat sang Ibu mengalami malnutrisi. Gen nekat mencuri ikan dari kolam tetangganya demi kebutuhan nutrisi Ibu dan adiknya yang belum lahir. Walaupun akhirnya ter-cyduk oleh sang pemilik ikan, akhirnya Gen berhasil mendapatkan ikan itu. Caranya? Ya, kepergok, dipukul, Gen menjelaskan bahwa ikan itu untuk menolong Ibunya, lalu timbul rasa iba dari pemilik ikan langsung mengikhlaskan ikan tersebut.

Kurang lebih begitulah prolog dibuka. Perang, ultra-nasionalisme, patriotisme digambarkan merupakan sesuatu yang percuma di hadapan penderitaan ‘warga kelas bawah’. Hidup mereka yang sengsara malah tambah sengsara bin nelangsa. Terlepas dari semua hal itu, Gen berusaha untuk tetap ceria.

BACA JUGA:  [Review] The Promised Neverland: Anak-anak Cerdas Versus Realitas

Namun, hal itu berubah ketika pesawat B-29 milik Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir yang dijuluki Little Boy ke Hiroshima. Pasca jatuhnya bom, Gen sedang berjalan menuju sekolah–sedangkan keluarganya berada di rumah. Keberuntungan membuat Gen selamat, bocah itu langsung berlari telanjang kaki menuju rumahnya.

Keberuntungan yang dimiliki Gen tidak berlaku bagi ayahnya, kakak perempuannya, dan adik laki-lakinya; mereka terjepit di dalam puing-puing reruntuhan rumah. Akhirnya, Gen hanya bisa menyelamatkan ibunya yang sedang hamil tua.

hadashi no gen

Dari situlah cerita berkembang. Gen dan Ibunya harus berjuang dari kekacauan pasca jatuhnya ‘Little Boy’ di Hiroshima. Gen yang bertelanjang kaki pun nampak lebih heroik dari arak-arakan telanjang dada di masa kini.

Kelebihan

  • Penokohan: Penokohan dalam Hadashi no Gen sangat baik. Beberapa tokoh digambarkan sangat berkarakter. Contohnya,, tokoh ayah Gen yang digambarkan sebagai seorang pemimpin keluarga yang digambarkan menyayangi keluarganya. Beliau lebih suka dicap pengkhianat negara, anti nasionalisme daripada harus menelan semboyan patriotisme di atas penderitaan keluarganya. Penokohan ibu yang tabah dan bocah yang mencoba menjadi sosok yang kuat seperti yang diajarkan keluarganya pun kental terlihat di Hadashi no Gen.
  • Penyudutpandangan/Perspektif: Perspektif utama yang diangkat oleh anime ini adalah sudut pandang dari seorang anak yang terjebak dalam kemelut perang dan bencana bom atom. Anak-anak yang seharusnya tumbuh dengan cara bermain, berlajar, serta didukung oleh gizi yang baik sama sekali hilang dalam anime ini. Hal inilah yang membuat cerita dari anime ini menarik: kemungkinan-kemungkinan semacam apa yang anak-anak dapat temukan akibat dampak perang?
  • Bentuk Komunikasi: Anime yang mencoba mengkomunikasikan sejarah dalam kemasan yang berbeda merupakan suatu terobosan agar lebih mudah dimengeri oleh masyarakat. Penuturan sejarah yang biasanya hanya muncul dalam bangku sekolah hadir dalam bentuk yang berbeda. Pesan yang ingin dikomunikasikannya bukan melulu tanggal peristiwa sejarah atau tokoh-tokoh pahlawan–melainkan contoh telanjang dari manusia-manusia yang paling dirugikan oleh dampak perang.
BACA JUGA:  12 Pengguna Haki yang Luar Biasa di One Piece

Kekurangan

  •  Pelataran: Dalam konteks ini, penulis menganggap ada beberapa pelataran yang sedikit mengganggu di anime ini. Di beberapa scene, ada beberapa karakter yang nampak masih hidup walau rupa mereka nampak seperti mayat hidup. Dari faktor tersebut, penulis mulai sulit membedakan mana kejadian yang memang nyata dan tidak. Penulis serasa dibawa ke sebuah alam surrealis yang membuat nyata dan khayal kehilangan garis batas. Faktor yang kedua, film ini terasa vulgar jika kita menyandingkannya dengan perspektif anak-anak dan budaya timur. Sudut pandang pada scene ibu menyusui terkesan terlalu mengekspos payudara perempuan pada porsi yang ‘kurang tepat’.
  • Kausalitas/Sebab-akibat: Seorang bocah yang selamat dari bom atom. Faktor yang makin sulit dipercaya adalah Gen yang sedang menuju sekolah ke pusat kota Hiroshima (pusat ledakan) selamat, sedangkan keluarganya yang berada dipinggiran kota malah meninggal. Gen pun digambarkan tak sedikitpun terluka dan bisa berlari menuju kota yang mayoritas hancur. Itulah yang penulis tangkap dari Gen pasca bom atom. Unsur sebab-akibat yang ajaibnya tidak menimpa tokoh ini. Hal itu ditambah dengan Gen yang sembuh secara ajaib dari degenerasi; rambut Gen yang rontok akibat dampak radioaktif. Bila narasi mukjizat merupakan sesuatu yang ingin digambarkan dari anime ini, tentunya Penulis salah meletakan ini sebagai kekurangan.
BACA JUGA:  [Review] Final Fantasy X / X-2 HD Remaster: Nostalgia yang Memanjakan Mata

Kesimpulan

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, Hadashi no Gen dapat memberikan sejumlah efek keharuan yang mungkin akan membuat kita lebih bersyukur karena tidak dilahirkan dalam kondisi perang. Unsur-unsur ‘bertahan hidup’ yang lebih gamer kenal dalam latahnya gim-gim kontemporer mengeksploitasi survival mode pun tentunya akan sedikit memudar ketika melihat cara Gen ‘bertahan hidup’.

Bila kita mengenyampingkan beberapa faktor yang cukup vulgar, Hadashi no Gen bisa dijadikan sebagai semacam alternatif untuk mempelajari sejarah. Sayangnya, kualitas gambar setelan tahun 80-an akan membuat kebanyakan anak bakalan ‘ogah-ogahan’ menonton anime ini.

Setidaknya, Hadashi no Gen bakalan membuka pandangan kita bahwa anime itu tidak sesempit eksploitasi fans service. Anime masih membuka peluang agar Sejarah Visual bisa terus direproduksi,

The Review

Hadashi no Gen

3.9 Score

Sepenggal cerita dari seorang anak bernama Gen yang harus berhadapan dengan kenyataan pahit pasca jatuhnya bom nuklir di Hiroshima.

Kelebihan

  • Penokohan yang membuat tokoh-tokohnya sangat 'berkarakter'.
  • Perspektif yang mengambil sudut pandang anak-anak yang berhadapan dengan bencana pasca perang
  • Bentuk komunikasi sejarah yang menggunakan media animasi dan terkesan tidak baku

Kekurangan

  • Latar terkadang terkesan surrealis
  • Ada beberapa adegan yang nampak tidak pada tempatnya sehingga melahirkan kesan vulgar
  • Beberapa unsur sebab-akibat terkesan hilang

Kesimpulan

  • Baik
Topik: AnimeReviewSejarah
Tulisan Sebelumnya

NVIDIA Pamerkan Kemampuan Ray Tracing Pada Beberapa Game

Tulisan Selanjutnya

[Review] Hadashi no Gen II: Kenyataan Penuh Luka di Hiroshima

Beberapa Tulisan Lainnya

2 bentuk

2 Bentuk Rahasia Terakhir dari Gear 4 Luffy TERUNGKAP! – Lionman dan Monkey God [ONE PIECE UPDATE]

30 January 2019
siapakah

King The Wildfire VS Charlotte Katakuri – Siapakah yang Lebih Kuat? – One Piece [UPDATE]

25 January 2019
kekuatan

King The Wildfire – Kekuatan Buah Iblis Dan Kemampuan Terungkap – One Piece [UPDATE]

20 January 2019
10 calon tentara

10 Calon Tentara Revolusioner di Masa Depan – One Piece

15 January 2019
7 pengguna

7 Pengguna Buah Iblis Ancient dan Mythical Zoan Terkuat [WANO UPDATE] – One Piece

12 January 2019
whole cake

10 Karakter Terkuat di Pulau Whole Cake – One Piece

11 January 2019
Buka Lagi
Tulisan Selanjutnya
Gen

[Review] Hadashi no Gen II: Kenyataan Penuh Luka di Hiroshima

Average Score

3.9
  • Baik

Kelebihan

  • Penokohan yang membuat tokoh-tokohnya sangat 'berkarakter'.
  • Perspektif yang mengambil sudut pandang anak-anak yang berhadapan dengan bencana pasca perang
  • Bentuk komunikasi sejarah yang menggunakan media animasi dan terkesan tidak baku

Kekurangan

  • Latar terkadang terkesan surrealis
  • Ada beberapa adegan yang nampak tidak pada tempatnya sehingga melahirkan kesan vulgar
  • Beberapa unsur sebab-akibat terkesan hilang

TERPOPULER

  • The Promised Neverland

    [Review] The Promised Neverland: Anak-anak Cerdas Versus Realitas

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • Berada di Tahap Mana Rank CS:GO Kamu?

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Menampilkan FPS (Frame Rate) di Dalam Games PC

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • ‘Chit-Chat’ Bersama Benny “Moza” Setiawan Endeavour389

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Hikikomori dan NEET

    18 dibagikan
    Share 18 Tweet 0
  • PS4 Hen, Sebuah Solusi yang Patut Diantisipasi

    7 dibagikan
    Share 7 Tweet 0
  • 5 Analisa Misteri Pengabdi Setan yang Bikin Penasaran

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Perlu Bingung Membedakan Expansion Pack dan DLC

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Rekomendasi Band Folk Indonesia Buat Nemenin Hari Kalian

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Hubungan Frekuensi Monitor (Hz) dan Frame Rate (FPS)

    13 dibagikan
    Share 13 Tweet 0

TERBARU

ayam SPG

Ayam SPG: Porsi Gede, Sekenyang Lihat SPG!

16 February 2019
Frontier 2019

Kemeriahan Acara Pembukaan Toys Frontier 2019

14 February 2019
toys frontier 2019

Toys Frontier 2019: Pameran Mainan Terbesar Siap Hadir Menyapa Jogja

13 February 2019
toys frontier 2019

Informasi Seputar Event Toys Frontier Yogyakarta 2019

13 February 2019
Taman Balai Kota

Taman Balai Kota Bandung: Taman Penuh Kesegaran

12 February 2019
Geprek Bebas

Ayam Geprek Bebas: Geprek Puas, Nasi Bebas Sampai Perut Keras!

12 February 2019
farm house susu lembang

Farm House Susu Lembang: Wisata Alam yang Luas untuk Melepas Beban Sepintas

12 February 2019
MLBB

MLBB: Rayakan Hari Kasih Sayang Bertabur Hadiah

1 February 2019
2 bentuk

2 Bentuk Rahasia Terakhir dari Gear 4 Luffy TERUNGKAP! – Lionman dan Monkey God [ONE PIECE UPDATE]

30 January 2019
rank

Resident Evil 2 Remake: Cara Mendapatkan Rank S dan Amunisi Tak Terbatas

29 January 2019

© 2018 - Virtual Verbal. All Right Reserved.

  • Home
  • About
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Contact
No Result
View All Result
  • GAMES
  • VERBALISM
  • VERBALISTIC
  • SPECIAL
    • VIRTUALISM
    • VRIENDS
    • Hommy Trip
  • TENTANG KAMI
    • About
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Privacy Policy
    • Contact

© 2018 - Virtual Verbal. All Right Reserved.

X