Virtual Verbal
  • GAMES
  • VERBALISM
  • VERBALISTIC
  • SPECIAL
    • VIRTUALISM
    • VRIENDS
    • Hommy Trip
  • TENTANG KAMI
    • About
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Privacy Policy
    • Contact
No Result
View All Result
Virtual Verbal
No Result
View All Result

Teknik Dua Pedang dalam Perspektif Seni Bela Diri Jepang

Ginanjar R. Jatnika oleh Ginanjar R. Jatnika
21 August 2018
di VERBALISM
Bagikan ke FacebookBagikan ke Twitter

Bagi kalian yang gemar main gim dan nonton anime, tentunya sudah tak asing lagi jika kalian bertemu tokoh-tokoh protagonis yang mengayunkan dua bilah pedang secara bersamaan. Sebut saja Kirito dari Sword Art Online yang namanya menjadi sangat-sangat mainstream alias pasaran jika kalian sedang bermain gim online (daring). Nah, si Kirito ini dilukiskan sebagai seorang jagoan yang menjagokan teknik Nito-ryu (Dua Pedang) kemana-mana. Kelatahan dia menggunakan pedang ganda sampai dia bawa ke gim daring bertema senjata api (Gungale Online).

Tak hanya itu, Tennis no Ouji-sama alias Prince of Tennis pun membawakan tema olahraga dengan teknik yang mendasarkan diri pada disiplin Nito-ryu. Karena memegang dua raket tenis secara bersamaan merupakan pelanggaran, Ryoma Echizen pun tampil sebagai seorang ambidextrous yang cakap mengoper raketnya ke tangan kanan dan kirinya seolah-olah dia sedang menggunakan teknik Dua Pedang.

BACA JUGA:  Tayangan Hari Minggu Anak Indonesia Taun 90-an

Kreator Jepang memang seolah-olah tak pernah kehabisan gagasan. Gagasan-gagasan itu kerap dihasilkan dari kebudayaan-kebudayaan mereka yang terpelihara dengan cukup baik. Berkaca dari dua karya di atas, mari kita sedikit membahas akar dari teknik Dua Pedang itu sendiri. Tentunya dari perspektif seni bela diri.

Asal Mula

Teknik Dua Pedang (Nito-ryu, Nihon Katana) berakar dari gelombang Ronin yang mulai muncul pada abad ke-10. Menurut buku A Dictionary of  The Martial Arts karangan Chuck Norris, Miyamoto Musashi (1584-1645) adalah Samurai Jepang paling terkenal, murid ayahnya sendiri, Minisai Shinmen. Minisai Shinmei kalah dalam pertarungan dengan seorang ahli dengan pedang besar (O-dachi) dari klan Mori, Sasaki Ganryu, yang kemudian membunuhnya.

Miyamoto Musashi terus menyempurnakan dirinya dalam seni kependekaran, mencari pembunuh ayahnya dan membantainya dalam sebuah duel yang sependek ketenarannya. Legenda mengambil-alih kepemilikan kehidupannya yang penuh petualangan dan eksploitasunya menjadi pokok persoalan dari cerita, novel, dan drama yang tidak terhitung jumlahnya. Bukunya yang paling terkenal adalah buku yang dipersembahkan Yoshikawa Eiji kepadanya, Musashi, the Stone and the Sword, yang diikuti dengan The Perfect Light, (Balland, Paris, 1983).

BACA JUGA:  Sword Art Online VR: Lovely Honey Days Sekarang Tersedia di Jepang

Miyamoto mendirikan perguruan pertarungan-pedang yang dinamakan ‘The Two-Sword School’ (Niten Ichi-ryu) dimana dia mengajarkan metode pertarungan dengan dua pedang, pedang panjang Daito atau Katana dan pedang pendek Shoto atau Wakizashi.

Pada tahun 1643 dia mengasingkan diri ke gua sehingga dia bisa bermeditasi dan menulis karya utama dari kehidupannya, Gorin-no-Sho (Book of Five Rings), dengan bantuan muridnya Terao Katsunobu. Miyamoto juga berperan serta dalam pendirian perguruan pendekar lain, Emmei-ryu dan juga menjadi pengarang buku lain yang bernama Dokukodo, yang berhubungan dengan semangat Bushido.

Sedikit Komparasi dengan Produk Kebudayaan Populer

Dari kedua contoh di atas beserta sejarah singkat Miyamoto Musashi, kita bisa melihat perbandingan teknik Nito-ryu dalam konteks seni bela diri dan industri hiburan. Contoh, di dalam Sword Art Online, pedang ganda yang digunakan Kirito memiliki diameter yang sama, sedangkan dalam Niten Ichi-ryu pedang ganda yang digunakan tidak memiliki diameter yang sama (Daito dan Shoto).

BACA JUGA:  [Review] Al Massir: Penggalan Teladan Peradaban Islam yang Tenggelam

Setelah mengetahui sedikit inspirasi dari kreator Jepang yang tidak abai terhadap sejarah, masihkah kita menganggap sejarah merupakan sesuatu yang tiada guna? Terlalu dangkal jika kita menganggap sejarah hanyalah ‘mantan’ yang harus kita move on-kan.

Topik: CultureJapanese Invasion
Tulisan Sebelumnya

Team Rocket Akan Hadir di Pokémon: Let’s Go, Pikachu! & Let’s Go, Eevee!

Tulisan Selanjutnya

Update Terbaru God of War Hadirkan New Game Plus

Beberapa Tulisan Lainnya

loli

Perbedaan Antara Hentai, Yaoi, Yuri, Shota, dan Loli dalam Subkultur Jepang

13 December 2018
wibu

Wibu: Sejarah, Perkembangan, dan Penggunaannya di Indonesia

11 December 2018
Microtransaction

Microtransaction, Diantara Kebutuhan dan Keserakahan

8 November 2018
Fujoshi - shiromasaki11

Subkultur Fujoshi versus Sudut Pandang Laki-laki

26 October 2018
Mojika

[Review] Minikui Mojika no Ko: Membalaskan Dendam pada Kenyataan

[Review] School Days HQ: Eksploitasi Hasrat yang Berkarat

[Review] School Days HQ: Eksploitasi Hasrat yang Berkarat

Buka Lagi
Tulisan Selanjutnya
New Game Plus

Update Terbaru God of War Hadirkan New Game Plus

TERPOPULER

  • The Promised Neverland

    [Review] The Promised Neverland: Anak-anak Cerdas Versus Realitas

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • Berada di Tahap Mana Rank CS:GO Kamu?

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Menampilkan FPS (Frame Rate) di Dalam Games PC

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • ‘Chit-Chat’ Bersama Benny “Moza” Setiawan Endeavour389

    1 dibagikan
    Share 1 Tweet 0
  • Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Hikikomori dan NEET

    18 dibagikan
    Share 18 Tweet 0
  • PS4 Hen, Sebuah Solusi yang Patut Diantisipasi

    7 dibagikan
    Share 7 Tweet 0
  • 5 Analisa Misteri Pengabdi Setan yang Bikin Penasaran

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Tak Perlu Bingung Membedakan Expansion Pack dan DLC

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Rekomendasi Band Folk Indonesia Buat Nemenin Hari Kalian

    0 dibagikan
    Share 0 Tweet 0
  • Hubungan Frekuensi Monitor (Hz) dan Frame Rate (FPS)

    13 dibagikan
    Share 13 Tweet 0

TERBARU

ayam SPG

Ayam SPG: Porsi Gede, Sekenyang Lihat SPG!

16 February 2019
Frontier 2019

Kemeriahan Acara Pembukaan Toys Frontier 2019

14 February 2019
toys frontier 2019

Toys Frontier 2019: Pameran Mainan Terbesar Siap Hadir Menyapa Jogja

13 February 2019
toys frontier 2019

Informasi Seputar Event Toys Frontier Yogyakarta 2019

13 February 2019
Taman Balai Kota

Taman Balai Kota Bandung: Taman Penuh Kesegaran

12 February 2019
Geprek Bebas

Ayam Geprek Bebas: Geprek Puas, Nasi Bebas Sampai Perut Keras!

12 February 2019
farm house susu lembang

Farm House Susu Lembang: Wisata Alam yang Luas untuk Melepas Beban Sepintas

12 February 2019
MLBB

MLBB: Rayakan Hari Kasih Sayang Bertabur Hadiah

1 February 2019
2 bentuk

2 Bentuk Rahasia Terakhir dari Gear 4 Luffy TERUNGKAP! – Lionman dan Monkey God [ONE PIECE UPDATE]

30 January 2019
rank

Resident Evil 2 Remake: Cara Mendapatkan Rank S dan Amunisi Tak Terbatas

29 January 2019

© 2018 - Virtual Verbal. All Right Reserved.

  • Home
  • About
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Privacy Policy
  • Contact
No Result
View All Result
  • GAMES
  • VERBALISM
  • VERBALISTIC
  • SPECIAL
    • VIRTUALISM
    • VRIENDS
    • Hommy Trip
  • TENTANG KAMI
    • About
    • Pedoman Media Siber
    • Kode Etik Jurnalistik
    • Privacy Policy
    • Contact

© 2018 - Virtual Verbal. All Right Reserved.

X